Mulyono Merdeka!
Oleh Dahlan Iskan
Kepada petugas bank, Mulyono mengatakan ingin mengakhiri utangnya. Ia akan membayar seluruh pokoknya, tetapi ia minta dibebaskan sisa bunganya.
Petugas bank, kata Mulyono, sampai marah-marah. Utang kok dilunasi.
Bank sangat senang mempunyai nasabah seperti Mulyono. Pembayaran pokok dan bunganya lancar. Tidak pernah telat. Usahanya pun terus berkembang. Kok tiba-tiba tidak mau punya utang.
Tentu petugas bank tidak bisa memutuskan. Terutama soal pembebasan bunga akibat pelunasan itu.
Sambil menunggu putusan pimpinan bank, Mulyono tidak mau lagi membayar bunga. Setiap kali ditagih Mulyono tinggal mengatakan: kan sudah bilang tidak mau lagi membayar bunga.
Tentu bank mengajaknya berdialog: mengapa punya sikap begitu.
Mulyono berterus terang: itu soal keyakinan agama. Bahwa membayar bunga itu haram. Dia tidak ingin terlibat masalah haram.
Berhasil. Yakni setelah enam bulan terus membangun komunikasi dengan bank.