Munarman Terancam Hukuman Mati, Slamet Maarif Bereaksi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengkritisi proses sidang Munarman selaku terdakwa perkara terorisme yang digelar di PN Jakarta Timur.
Sebab, jaksa menggunakan Pasal 14 Undang-Undang Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dalam perkara tersebut. Aturan itu membuat eks Jubir FPI terancam hukuman mati.
"Kan, dari awal kasus memang dipasang pasal borongan dan tebak-tebak buah manggis untuk menggiring HM (Haji Munarman, red) ke hukuman yang paling berat," kata Slamet melalui layanan pesan, Kamis (3/2).
Namun, kata Slamet, upaya membuat Munarman dihukum berat mulai menemui kendala.
Sidang perkara terorisme dengan terdakwa Munarman mulai menguak fakta yang membantah semua tuntutan jaksa penuntut umum (JPU).
"Di persidangan mulai terungkap sedikit demi sedikit, fitnah-fitnah mereka melalui kesaksian saksi yang janggal dan aneh-aneh," beber Slamet.
Dia pun berharap hakim yang memimpin sidang bisa terbuka hati dan pikiran dalam memutuskan perkara terorisme dengan terdakwa Munarman.
Toh, banyak fakta di sidang yang membantah semua argumen JPU menjerat Munarman.
Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengkritisi proses sidang Munarman terdakwa perkara terorisme yang digelar di PN Jakarta Timur.
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme
- Komnas HAM Upayakan Hukuman Mati Dihapuskan
- Ini Alasan Komnas HAM Terus Dorong Penghapusan Hukuman Mati