Munas Golkar di Tempat Netral
Hasil Kompromi, Jadwal 4-7 Oktober
Jumat, 14 Agustus 2009 – 10:36 WIB
Dia mencontohkan, Agung Laksono diajukan Golkar sebagai calon ketua DPR periode 2004?2009 oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tandjung. "Padahal, pemenang Munas (Partai Golkar) 2004 adalah Jusuf Kalla," tuturnya. "Kalau kami (DPP Partai Golkar) sekarang tidak boleh menentukan pimpinan MPR dan DPR, lalu apa tugas kami" lanjutnya.
Golkar sebagai peraih kursi terbanyak kedua di DPR berhak mendapat satu kursi wakil ketua DPR. Selain itu, mereka mempunyai kans besar merebut ketua atau wakil ketua di MPR. Lebih penting dari itu, bila munas dilangsungkan Oktober, kepemimpinan pada era JK bisa menentukan para pimpinan fraksi dan mengisi pos-pos strategis di komisi.
Begitu pula sebaliknya. Bila kubu Ical mampu merebut ketua umum sebelum Oktober, setidaknya pada September mereka akan memegang kendali sejumlah jabatan strategis di Senayan itu.
JK bersikeras agar munas Golkar tetap dilaksanakan pada Oktober. Rapat pleno DPP Partai Golkar sebelumnya merekomendasikan waktunya pada 4?8 Oktober dan serah terima kewenangan dari pengurus lama ke pengurus baru dilakukan pada 20 Oktober. Hal itu ditujukan untuk mengikuti tradisi Partai Golkar yang selama puluhan tahun mengadakan munas pada Oktober. "Jangan kita seenaknya menentukan jadwal. Harus Oktober!" tegasnya.
JAKARTA - Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar yang berakhir Kamis (13/8) sempat berlangsung alot. Penetapan jadwal dan tempat penyelenggaraan
BERITA TERKAIT
- Gelar Doa Bersama, Timses RIDO: Isi Masa Tenang dengan Hal Positif
- Pemuda Kristen Jakarta Kecam Pernyataan Bermotif SARA Menteri Maruarar Sirait
- 3 Pejabat Pemkab Banggai jadi Tersangka Tindak Pidana Pemilu 2024
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya
- Pilkada Masuk Masa Tenang, Bawaslu Serang Fokus Mengawasi 2 Titik Rawan