Munas Taekwondo Ribut, Pengunjung Hotel Kaget

Gabriel menilai Munas kali ini hanya untuk mempertahankan status quo yang dipimpin Marciano Norman. "Pengurus sekarang mau mempertahankan status quo, padahal mereka tak memiliki prestasi. PB Taekwondo Indonesia juga tidak pernah memberikan perhatian kepada daerah-daerah, kami minta perlatan dan wasit untuk kejuaraan tidak pernah dikasih," tandasnya.
Ketua Harian Pengprov Taekwondo Papua Daud Ngabalin mengaku berhak datang ke Munas lantaran masih aktif sebagai pengurus organisasi di TI Papua. Namun, dia tetap ditolak masuk ke arena Munas karena tak memiliki ID card. "Pada 2014 ada Musorprov di Papua, saya ditunjuk jadi ketua harian. Tapi nama saya dicoret, alasannya merangkap jabatan di organisasi lain. Saya mau klarifikasi melalui Munas dan menurut saya ini waktu yang tepat," tegasnya.
Wakil Ketua Umum KONI Pusat Suwarno yang juga ketua Satlak Prima mengatakan, konflik di Organisasi Taekwondo hendaknya dapat diselesaikan secara Internal. “Kita tahu sekarang ini ada PB TI dan UTI Pro saya harapkan ini bisa diselsaikan di internal mereka. Apalagi mereka yang di UTI Pro juga duduk di kepengurusan PB TI ,” kata Suwarno yang hadir di Munas Taekwondo Indonesia tersebut. (dra)
JAKARTA- Suasana tak kondusif terjadi pada Musyawarah Nasional Taekwondo Indonesia (TI) di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, Senin (16/2).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kabar Kurang Sedang dari Tim Bulu Tangkis Indonesia Menjelang Sudirman Cup 2025
- NBA Playoffs: Curry 31 Poin, Warriors Pukul Rockets
- Ucap Salam Perpisahan dengan Sabah FC, Saddil Ramdani Balik ke Indonesia?
- Perpisahan Pahit Kevin Diks dengan FC Copenhagen
- MotoGP 2025: Marc Marquez, Harmoni Pembalap Hebat dan Motor yang Tepat
- Pengakuan Blak-blakan Pelatih Madura United Seusai Laga Melawan Persebaya