Munaslub Golkar Penting untuk Jaga Kepercayaan Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio menilai, keinginan sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tingkat I dan II agar Golkar segera menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub), sangat wajar.
Pasalnya, kasus hukum yang menjerat Ketua Umum Setya Novanto dinilai berimbas sangat besar bagi partai berlambang beringin tersebut.
Karena itu butuh nakhoda baru, paling tidak untuk merubah imej yang terlanjur melekat. Roda organisasi tidak cukup hanya dipimpin seorang pelaksana tugas (plt) ketua umum.
"Ada dua alasan mengapa Munaslub Golkar harus segera dilakukan. Pertama, Golkar akan menghadapi Pilkada 2018 sehingga membutuhkan nakhoda yang kuat dan mapan dalam memimpin," ujar Hendri kepada JPNN, Sabtu (25/11).
Alasan lain, Golkar kata pengajar di Universitas Paramadina ini, juga membutuhkan perbaikan citra dengan cepat.
Paling tidak untuk menjaga kepercayaan rakyat terutama kepercayaan dari Presiden Joko Widodo. Karena Jokowi juga sudah pasti tidak mau citranya turun gara-gara Golkar.
"Ini penting, sebab selain sebagai presiden saat ini, Jokowi juga kandidat terkuat capres 2019. Bila luntur kepercayaan Jokowi, Golkar dapat terancam berada di luar kekuasaan, sesuatu cobaan yang amat sulit bagi Golkar," kata Hendri.
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebutkan sudah ada sekitar 20 DPD Tingkat I yang menginginkan Golkar segera menggelar munaslub untuk memilih pengganti Novanto.(gir/jpnn)
Munaslub Golkar paling tidak untuk menjaga kepercayaan rakyat terutama kepercayaan dari Presiden Joko Widodo.
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Perdana di Era Prabowo, Pameran Lukisan Tunggal Seniman Kawakan Ini Diberedel