Munaslub Golkar Tetap Harus Jalan Meski Papa Novanto Menang
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin memprediksi, pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Munaslub Golkar tetap akan jalan, meski nantinya Setya Novanto menang praperadilan untuk yang kedua kalinya.
Pasalnya, permasalahan utama partai berlambang beringin tersebut bukan semata terkait status hukum Papa Novanto (julukan Setya Novanto) yang kembali ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka dugaan korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
Namun citra yang kini benar-benar telah runtuh di mata masyarakat, sebagai pemegang hak suara penentu pemerintahan dan legislatif ke depan.
Karena itu untuk mengembalikan marwah Golkar, munaslub untuk memilih ketua umum yang baru harus secepatnya dilakukan. "Jadi munaslub sangat penting dan mendesak dilakukan tanpa harus menunggu prapradilan. Seandainya SN menang, munaslub harus tetap dilaksanakan," ujar Ujang kepada JPNN, Minggu (3/12).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini meyakini mayoritas kader Golkar mengetahui hal tersebut. Karena itu tidak heran desakan terhadap penyelenggaraan munaslub terus disuarakan berbagai elemen yang ada di Golkar.
"Nah sekarang pertanyaannya, siapa yang layak menggantikan SN. Saya kira pemegang suara di Golkar perlu berhati-hati. Salah memilih, justru akan membuat partai tersebut bakal makin runtuh," pungkas Ujang. (gir/jpnn)
Masalahnya, siapa yang layak menggantikan Papa Novanto.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Ada Dukungan KIM Plus kepada Pram-Doel, Golkar Jaksel Solid Memenangkan RIDO
- Kader Golkar Ingatkan Semangat Aji Assul untuk Memperbaiki Kekurangan Rezim Matakali
- Legislator Golkar Berharap Indonesia Lepas dari Middle Income Trap Lewat Hilirisasi Nikel
- Ikhtiar Ijeck untuk Sumut: Perjuangkan Infrastruktur, Pariwisata, dan Ketahanan Pangan
- Fraksi Golkar DPR Segera Proses PAW Anggotanya yang Masuk Kabinet Prabowo
- Jokowi Bentuk Kortastipidkor Polri, Jamaludin Malik Ingatkan Sinergi dengan KPK