Muncikari dan 3 PSK yang Berjualan via Online Diamankan, Sebegini Sekali Transaksi

Muncikari dan 3 PSK yang Berjualan via Online Diamankan, Sebegini Sekali Transaksi
Tim Reserse Mobile (Resmob) Polres Pangkep mengungkap praktik prostitusi secara online seusai menggerebek salah satu indekos di Jalan Anggrek Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkejene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan. Ilustrasi Foto ilustrasi: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, PANGKEP - Tim Reserse Mobile (Resmob) Polres Pangkep mengungkap praktik prostitusi secara online seusai menggerebek salah satu indekos di Jalan Anggrek Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkejene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan.

"Diamankan empat orang muncikari dan tiga orang wanita diduga PSK (pekerja seks komersial)," ujar Kepala Unit Resmob Polres Pangkep Ipda Aswin Mubarok saat dikonfirmasi dari Makassar, Selasa (5/11) malam.

Pengungkapan praktik prostitusi online tersebut berawal dari informasi warga adanya dugaan lokasi indekos tersebut sering dijadikan tempat prostitusi terselubung. Modusnya menggunakan aplikasi daring untuk mendapatkan pelanggan.

"Kami melaksanakan patroli dan sasaran adalah tempat indekos dan menurut informasi di sekitar situ ada praktik prostitusi sehingga dilakukan penggerebekan," ujarnya.

Praktik tersebut, kata dia, diatur oleh mucikari dengan memanfaatkan aplikasi tertentu untuk menawarkan wanita sebagai pekerja seks, selanjutnya menentukan tempat untuk berbuat mesum.

Bila pelanggan berminat dalam percakapan di aplikasi media sosial tersebut, mucikari menawarkan beberapa foto wanita untuk diajak berhubungan badan dengan tarif bervariasi.

"Mucikari ini memanfaatkan aplikasi MiChat untuk bertransaksi kepada pelanggan. Untuk tawaran harga bervariasi mulai dari Rp150 sampai Rp250 ribu," ungkapnya.

Seusai digerebek, ketujuh orang tersebut dibawa ke Polres Pangkep untuk proses lebih lanjut.

Kendati demikian, dalam penggerebekan itu tidak ada ditemukan pelanggan di tempat kejadian perkara. (antara/jpnn)


Pengungkapan praktik prostitusi online tersebut berawal dari informasi warga adanya dugaan lokasi indekos tersebut sering dijadikan tempat prostitusi.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News