Muncul 4 Calon Ketum Golkar, Munas Tak akan Aklamasi
jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Nusron Wahid memastikan tidak ada calon tunggal dalam musyawarah nasional partainya yang akan digelar bulan depan. Namun, dia optimistis munas akan berlangsung secara demokratis.
"Melihat dinamika di rapat pimpinan, munas tidak akan ada calon tunggal. Setidaknya ada empat calon yang muncul, yaitu Airlangga Hartarto, Indra Bambang Utoyo, Ridwan Hisyam dan Bambang Susatyo. Saya yakin juga akan muncul calon-calon lain. Tidak calon tunggal. Kalau tidak calon tunggal bagaimana akan aklamasi?” ujar Nusron dalam keterangan pers, Jumat (15/11).
Nusron mengatakan, ada empat poin yang dihasilkan rapim, Jumat (14/11) kemarin. "Pertama soal memprioritaskan kader partai Golkar untuk dicalonkan dalam pilkada, tanpa mahar dengan pendekatan elektabilitas," tuturnya.
Kemudian soal munas, bakal mengedepankan musyawarah mufakat berlandaskan demokrasi. "Ketiga, menugaskan FPG berkaitan dengan UU Pemilu dan keempat DPD PG kabupaten/kota yang masa periodenya berakhir di tahun 2019, atas permintaan DPD PD Provinsi, musdanya dilaksanakan setelah pilkada, dan akan dibahas lagi serta diputuskan dalam munas," ujar Nusron.
Khusus poin kedua, Nusron membeberkan musyawarah mufakat itu sesuatu yang baik selama calonnya hanya satu dan semua sepakat. "Namun, kalau calonnya banyak, bagaimana cara mengambil keputusannya? Masa empat-empatnya akan jadi ketum semua. Pasti harus satu dan lewat mekanisme voting," ucapnya.
Nusron juga mengungkapkan, ada upaya yang sangat sistematis untuk mengarahkan agar di munas nanti tidak ada pemilihan. Padahal, seturut Nusron, tata cara pemilihan pimpinan partai sudah diatur dalam ART, pasal 50. Pemilihan harus dilaksanakan secara langsung oleh peserta munas, dan melalui tiga tahap yakni penjaringan, pencalonan dan pemilihan.
“Dari mana tahu kalau cuma calon tunggal? Wong tahapannya belum dilalui. Tahap penjaringan saja belum. Kok seakan akan sudah penetapan,” kata Nusron.
"Kami optimistis DPD II dan silent majority nanti akan menentukan pilihannya sesuai dengan hati nurani dan perubahan kepemimpinan partai yang akan membawa partai lebih baik, dinamis dan progresif," pungkas Nusron Wahid. (*/adk/jpnn)
Nusron mengungkapkan, ada upaya yang sangat sistematis untuk mengarahkan agar di Munas Golkar nanti tidak ada pemilihan.
Redaktur & Reporter : Adek
- Indonesia-Brasil Perkuat Sinergi Ekonomi, Teken Kerja Sama Senilai USD 2,8 Miliar
- Golkar Jaksel Patroli Mencari Perusak Baliho RIDO
- Golkar Bantah Isu Soal Putusan PTUN yang Batalkan SK Kemenkumham
- Agun Gunandjar Sebut KPK Tersangkakan 2 Orang Baru di Kasus e-KTP
- Kalah Berulang Kali, Bang Zul Memaknai Buah Kebaikan Tak Harus Dipanen Langsung
- Golkar DKI Siapkan Saksi TPS Mengawal Suara Ridwan Kamil-Suswono