Muncul Ajakan Jihad Melawan Densus 88, Bang Edi Mengingatkan Begini

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan menanggapi munculnya seruan jihad dan ajakan melawan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di media sosial.
Seruan tersebut muncul menyusul langkah Densus 88 menangkap tiga terduga teroris di mana dua di antaranya berstatus sebagai anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) di tingkat pusat maupun daerah.
Menurut Edi, rakyat sepenuhnya membutuhkan Polri, termasuk Densus 88 Antiteror.
"Masyarakat aman dari gerakan teror seperti sekarang ini karena ada Densus 88 Antiteror," ujar Edi dalam keterangannya, Minggu (21/11).
Mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini kemudian mengajak semua pihak agar tidak terprovokasi dengan seruan yang menyesatkan.
Baik itu seruan melawan Densus 88, maupun provokasi untuk membakar polres-polres yang ada.
"Polres dibutuhkan masyrakat, polres itu milik rakyat dan dibangun dari uang rakyat. Jangan ada bangunan milik rakyat dibakar oleh rakyatnya sendiri. Tentu yang rugi adalah rakyat sendiri," katanya.
Pakar hukum kepolisian dari Universitas Bhayangkara, Jakarta ini juga meminta agar penangkapan tiga terduga teroris oleh Densus 88 tidak dipolitisasi.
Muncul ajakan jihad melawan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Bang Edi mengingatkan begini.
- Dukung Kamtibmas, MUI Jakut Apresiasi Kinerja Polres Pelabuhan Tanjung Priok
- BNPT Sebut FKPT Jadi Garda Depan Pencegahan Terorisme di Daerah
- Wasekjen MUI Berharap Hakim Penerima Suap Rp 60 M Dihukum Mati
- Tim Deradikalisasi BNPT Berkomitmen Layani Warga Binaan Terorisme Secara Humanis
- Komisi Hukum MUI Lega Kejaksaan Tetap Usut Korupsi
- Ketua MUI Ajak Umat Islam Tetap Memiliki Integritas Seusai Ramadan