Muncul Gerakan Membela Rocky Gerung, Politikus PSI: Itu Ngawur

jpnn.com, JAKARTA - politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Uki Prayudi mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi akibat kagaduhan yang ditimbulkan oleh akademisi Rocky Gerung.
Menurut Dedek, ulah Rocky Gerung soal seruan people power ala Rocky Gerung berpotensi dapat menabrak konstitusi di Indonesia. Pasalnya saat ini banyak reaksi masyarakat terkait adanya pelaporan Rocky Gerung ke polisi.
"Jadi kawan-kawan nggak usahlah terprovokasi dengan ajakan people power Rocky," ujar Dedek, Selasa (8/8).
Dedek menuturkan saat ini Rocky Gerung sedang panik akibat banyak pelaporan hukum dan ancaman pidana kepadanya. Sehingga akademisi tersebut terus mencari cara untuk menghindar dari jeratan hukum.
"Karena sekarang ini dia (Rocky Gerung) sedang panik menghadapi konsekuensi sosial mungkin juga akan mendapat konsekuensi hukum," katanya.
Dedek menegaskan sangat tidak relevan Rocky Gerung mengejek Presiden Jokowi karena pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).
Menurut Dedek, banyak aspek pertimbangan yang dilakukan oleh pemerintah terkait pemindahan Ibu kota negara misalnya soal geografi, pemerataan ekonomi, keadilan, pembangunan dan lain-lain.
"Inilah alasan-alasan kenapa IKN ini menjadi relevan dan wajar kenapa Pak Jokowi wara-wiri untuk mewujudkan IKN yang sekarang sudah menjadi UU. Memang tugas Presiden untuk menjalankan UU, justru salah ketika presiden mengabaikan. Jadi secara substansi Mas Rocky ini sudah ngawur," katanya.
Politikus PSI Dedek Uki Prayudi mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi akibat kagaduhan yang ditimbulkan Rocky Gerung
- PSI Maklumi Keputusan Menunda Pengangkatan CPNS, Ini Alasannya
- PSI Paling Dekat dengan Jokowi, Wajar Mengadopsi Partai Super Tbk
- PSI Adopsi Ide Partai Super Tbk Jokowi, Ini Kata Pakar soal Dampaknya
- Siap Bergabung, Bara JP Nilai Partai Super Tbk ala Jokowi Punya Potensi Besar
- Survei LPI, Boni Hargens: Jokowi Tepat Jadi 'Penasihat Agung' Presiden Prabowo
- PSI Perorangan Kendaraan Politik Anyar Jokowi? Pakar Bilang Begini