Muncul Klaster Baru, FSGI Sebut Pembukaan Sekolah di Zona Kuning Tidak Efektif
"Kondisi-kondisi seperti ini yang membuat pembelajaran tidak akan efektif. Interaksi antarsiswa sangat dibatasi, tak jauh beda dengan selama belajar dari rumah (BDR/PJJ). Namun, potensi sebaran COVID-19 di antara siswa, guru dan warga sekolah lainnya tetap akan muncul. Sebab tak ada jaminan pasti, jika siswa mematuhi aturan tersebut secara ketat," bebernya.
Ditambah lagi ketika siswa dan guru pulang-pergi ke sekolah naik kendaraan umum. Apalagi rumah mereka berada di zona merah atau oranye. Tak ada jaminan kesehatan yang steril dari COVID-19 selama menumpangi kendaraan umum.
"Artinya mulai keluar dari rumah, naik kendaraan umum, sampai di sekolah, dan pulang kembali ke rumah, kesehatan dan nyawa siswa serta guru benar-benar sedang terancam," tandasnya. (esy/jpnn)
Wasekjen FSGI menilai pembelajaran tatap muka di zona kuning tidak akan efektif dan justru membahayakan kesehatan guru dan siswa.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Mendikdasmen Abdul Mu’ti Memberi Sinyal Kuat Perubahan, FSGI Bereaksi
- FSGI Sebut Anak STM Punya Hak Melakukan Demonstrasi, Jangan Ditangkapi
- FSGI: Guru Honorer Seharusnya Dikontrak Bukan Dipecat
- FSGI Kritik Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran untuk Siswa, Berpotensi Mubazir
- Guru di Bali Dipermalukan Anggota DPD, FSGI Angkat Suara, Menohok!
- Data FSGI soal Perundungan di Sekolah Bikin Miris, 2 Siswa Meninggal