Muncul Lagi Kejanggalan Pengusutan Kasus Novel Baswedan
jpnn.com, JAKARTA - Pengusutan kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan hingga saat ini belum juga menunjukkan titik terang.
Sebaliknya, kejanggalan justru terendus dalam perkara yang terjadi 11 April tahun lalu tersebut. Salah satunya terkait dengan pemeriksaan Novel di Singapura pada medio Agustus tahun lalu.
Kejanggalan itu diungkapkan komisioner Ombudsman RI (ORI) Adrianus Meliala
"Hanya (dokumen) pemberian keterangan saja dari Novel (yang ada di kepolisian). Ada tanda tangan dan cap KBRI," ujarnya kepada Jawa Pos, Sabtu (10/2).
Dokumen yang tidak mirip berita acara pemeriksaan (BAP) itu ditengarai menjadi akar lambatnya penanganan teror terhadap penyidik KPK tersebut.
Adrianus mengatakan, kepada Ombudsman, penyidik Polda Metro Jaya memang mengatakan bahwa Novel belum pernah di-BAP.
"Ini sesuai dengan perkataan penyidik (Polda Metro Jaya) bahwa Novel belum pernah di-BAP," ungkapnya.
Adrianus pun menyarankan agar dilakukan pemeriksaan ulang terhadap Novel yang kini sedang menjalani perawatan mata di Singapura.
Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan hingga saat ini belum terungkap.
- Penyelesaian Judi Online Cuma 1, Tergantung Penegak Hukumnya
- Polemik Donasi Agus Korban Air Keras, Novi Tegaskan Uangnya Masih Utuh
- Angga Disiram Cuka Para Seusai Antar Pacar, Pelaku 2 Orang Diburu Polisi
- Tok, MK Putuskan Permohonan Novel Cs soal Syarat Usia Capim KPK, Hasilnya
- Pengendara Motor Disiram Air Keras di Cengkareng Jakbar
- Novel Baswedan Minta Seleksi Capim KPK Disetop Sementara, Ini Tujuannya