Muncul Perlawanan, Polisi Perketat Penjagaan
Selasa, 17 Juni 2014 – 16:51 WIB

MENOLAK: Bendera setengah tiang tampak dipasang menjelang penutupan lokalisasi Dolly pada 18 Juni, Senin (16/6). Foto: Dipta Wahyu/Jawa Pos
Salah satu alasan yang kerap diungkapkan adalah belum adanya komunikasi terbuka antara Pemkot Surabaya dan warga lokalisasi yang terdiri atas mucikari, PSK, dan warga terdampak. ”Kami tak pernah diajak ngomong langsung. Mana tahu program pemerintah seperti apa,” ungkap Dian, salah seorang PSK.
Selain pihak yang kontra, penutupan lokalisasi Dolly mendapat simpati dari berbagai lapisan masyarakat. Mereka juga bersiap hadir di garis terdepan saat lokalisasi yang disebut-sebut terbesar di Asia Tenggara itu ditutup.
Mulai organisasi masyarakat, tokoh agama, pemuda, hingga mahasiswa. Ibu-ibu pengajian juga ingin turut ambil bagian dalam momen bersejarah tersebut. (fim/jun/mas/end)
POLISI mencium potensi perlawanan dari kelompok yang menolak penutupan lokalisasi Dolly masih sangat besar. Bahkan kelompok penolak itu berkali-kali
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung
- Harga Emas Perhiasan di Baturaja Tembus Rp 11,3 Juta Per Suku
- Korban Kedua Perahu Getek Tenggelam di Perairan Sungai Musi Ditemukan Meninggal Dunia
- 2 Lansia yang Tenggelam di Perairan Sungai Musi Ditemukan Sudah Meninggal Dunia