Muncul Siklon Baru yang Belum Dinamai, Waspada!
Setelah Jawa, wilayah Indonesia lainnya juga tidak lepas dari ancaman cuaca buruk sebagai dampak dari siklon tersebut.
Sebagai langkah antisipasi, BNPB telah berkoordinasi dengan sejumlah pemerintah daerah untuk menyiapkan logistik, konsep operasi, evakuasi, hingga komunikasi.
”Hampir separuh dari provinsi rawan terjadi banjir dan longsor untuk tahun ini. Kalau dilihat di peta bencana, dari Sabang sampai Merauke itu merah (rawan)," kata Willem.
Willem menjelaskan, sejak awal akan memasuki musim hujan, pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi.
Di Kulon Progo, Pacitan, Jogjakarta, dan wilayah-wilayah lain yang terdmpak bencana banjir dan longsor, pemerintah pusat memberikan pendampingan. Berupa peralatan dan logistik.
Pemerintah Pusat sudah meminta Pemerintah Daerah yang rawan banjir dan longsor untuk menyatakan siaga-darurat.
”Kejadian banjir dan longsor sudah berulang terjadi sehingga antisipasi sudah dilakukan. Pada saat tanggap darurat, dengan status siaga-darurat. Maka posko sudah beroperasi,” kata Willem.
Sedangkan saat bencana terjadi, lanjut Willem, yang utama adalah penyelamatan. Masyarakat dievakuasi, kegiatan SAR dilakukan, selanjutnya penanganan pengungsi dari mulai pemenuhan kebutuhan pokok permakanan, minuman, kesehatan semua dilakukan.
Ada siklon baru. Kalau diperkirakan, yang paling kena duluan Jawa karena bibit siklon itu lahir di lautan Hindia.
- BNBP: 10 Korban Tewas Tertimpa Longsor di Karo Sudah Dievakuasi
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- 2 Rumah Warga di Trenggalek Rusak Parah Diterjang Longsor
- 3 Korban Longsor di Purworejo Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Satu Keluarga di Bruno Purworejo Tertimbun Longsor, 3 Orang Meninggal
- Banjir Bandang Melanda Sejumlah Desa di Wilayah Selatan Karawang