Mundur dari Hama, Militer Gempur Kota Timur Syria

Korban Berjatuhan, Assad Tak Peduli Tekanan Dunia

Mundur dari Hama, Militer Gempur Kota Timur Syria
Mundur dari Hama, Militer Gempur Kota Timur Syria
Pria yang merahasiakan identitasnya itu mengatakan bahwa situasi kota di timur laut Damaskus itu mencekam. "Seluruh apotek dan toko roti di kota ini tutup. Akibatnya, susu formula dan makanan untuk bayi sulit didapatkan," tuturnya. Sejumlah tank dan kendaraan lapis baja menyisir jalan-jalan utama di kawasan Sheikh Yassin, Jbeileh, dan Muazzafeen dalam upaya memburu oposisi

Warga yang ketakutan langsung bersembunyi. Mereka mengunci rapat-rapat rumah mereka dan tak berani ke luar. Sebagian yang lain mengungsi ke kota lain karena tak ingin seperti penduduk Hama. Tentara Assad sebelumnya juga berkasi di Desa Sarmin yang terletak tak jauh dari ibu kota. Saat itu, seorang perempuan tewas dan tiga lainnya terluka.

Bersamaan dengan itu, militer Syria melanjutkan represi di Provinsi Idlib yang berbatasan langsung dengan Turki. Tepatnya, di Kota Sermin. "Seorang aktivis oposisi tewas dalam serangan dengan senapan mesin tersebut. Sekitar 10 lainnya luka dan empat diantaranya dalam kondisi kritis," terang Rami Abdel Rahman dari Syrian Observatory for Human Rights.

Setelah bertemu secara tertutup selama enam jam dengan Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu pada Selasa lalu (9/8), Assad menyatakan bahwa mereka yang tewas di tangan pasukannya adalah teroris. Karena itulah, dia tidak menyesalkan banyaknya nyawa yang melayang akibat aksi militer. Apalagi, dia mengklaim bahwa para aktivis oposisi yang menjadi target utama pasukannya juga menyandang senjata layaknya personel militer.

DAMASKUS - Tekanan dunia internasional ternyata tak kunjung berhasil melunakkan Presiden Syria Bashar al-Assad. Desakan langsung yang disampaikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News