Mundur dari Hama, Militer Gempur Kota Timur Syria
Korban Berjatuhan, Assad Tak Peduli Tekanan Dunia
Kamis, 11 Agustus 2011 – 04:48 WIB
Di akhir misi militernya di Hama kemarin, pemerintahan Assad justru mengundang sekitar 60 jurnalis ke kota yang terletak di utara Kota Damaskus tersebut. Di hadapan para wartawan, pejabat militer Syria menegaskan bahwa misi mereka di kota itu adalah memerangi teroris bersenjata. "Para teroris bersenjata itulah yang membuat negeri ini terjerumus dalam konflik," ucap pejabat tersebut.
Osama Khalluf, pejabat polisi setempat, lantas mengajak wartawan ke Kantor Polisi Al-Hader yang hanya tinggal puing. "Pada 31 Juli lalu, para penyabot membakar seluruh kantor polisi di kawasan ini. Sedikitnya, 17 polisi tewas," ujarnya. Tak lama kemudian, dia mengajak para wartawan memastikan bahwa kota sudah benar-benar bersih dari militer atau persenjataannya.
"Seperti Anda lihat sendiri, tak ada lagi serdadu militer atau senjata berat di sini. Seluruh pasukan sudah kembali ke barak dan penduduk kota bisa melanjutkan kehidupan dengan normal lagi," kata Khalluf. Dia mengklaim bahwa sebagian besar warga yang tadinya mengungsi ke kota lain untuk menghindari represi militer sudah kembali ke Hama.
Sementara itu, desakan pun datang dari AS. Kemarin Washington menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Barack Obama segera menyampaikan desakan langsung kepada Assad. Gedung Putih juga akan menjatuhkan sanksi baru kepada pemerintah Syria. "Paling cepat, kami akan menyampaikan sikap kami pada Kamis besok," tegas salah seorang jubir Departemen Luar Negeri AS. (AP/AFP/hep/dwi)
DAMASKUS - Tekanan dunia internasional ternyata tak kunjung berhasil melunakkan Presiden Syria Bashar al-Assad. Desakan langsung yang disampaikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan