Mundur dari Rais Am, KH Ma'ruf Kini Jabat Mustasyar PBNU
jpnn.com, JAKARTA - KH Ma’ruf Amin menyatakan mundur dari jabatan Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Namun, dia masih tetap menjadi bagian PBNU.
Pasalnya, kini calon wakil presiden itu telah menempati posisi baru di PBNU yang bisa dijabat meski dia melakukan politik praktis.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan, posisi itu diberikan kepada Kiai Ma’ruf setelah pihaknya menggelar rapat pleno.
“Sesuai rapat pleno PBNU menetapkan Kiai Ma'ruf Amin sebagai Mustasyar PBNU masa khidmat 2015-2020," kata dia di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9).
Sementara itu, untuk mengisi kekosongan Rais Am PBNU akan dijabat Miftachul Akhyar. Dia sebelumnya adalah Wakil Rais Aam PBNU.
Diketahui bahwa seharusnya, Ma'ruf Amin menjabat sebagai Rais Aam PBNU untuk periode 2015-2020. Karena telah berpolitik praktis dan resmi ditetapkan sebagai cawapres, dia harus melepaskan posisi itu.
Dalam kesempatan yang sama, Kiai Ma’ruf meminta seluruh warga Nahdliyin agar mendoakan kebaikan dan mendukungnya dalam Pilpres 2019 mendatang.
“Mudah-mudahan saya terpilih. Karena itu, saya mohon doa, mohon restu, sekaligus mohon pamit dan mohon dukungan. Semoga apa yang menjadi cita-cita kita semua dikabulkan Allah SWT,” ujar dia. (cuy/jpnn)
KH Ma’ruf Amin menyatakan mundur dari jabatan Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- PBNU: Prabowo Akan Blunder Jika Evakuasi Warga Gaza
- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Lepas Peserta Program Mudik Seru Bareng NU
- Danone Menjalin Kemitraan Strategis dengan PBNU
- Membela Palestina Itu Perintah Nabi & Konstitusi, Beginilah Seharusnya Sikap Rakyat RI
- BPKH Temui Pengurus PBNU, Minta Dukungan Terkait Revisi UU Pengelolaan Keuangan Haji
- Kapolri dan Ketua PBNU Membahas Keberagaman dan Isu Kekerasan di Lingkungan Pendidikan