Munfiatun, Istri Kedua Noordin M. Top ketika Suaminya Gencar Diberitakan Tewas
Cerita Surat Wasiat, Tak Lagi Getol Menggugat Cerai
Minggu, 09 Agustus 2009 – 06:58 WIB
Tiga bulan kemudian, tepatnya 22 September 2004, Munfiatun ditangkap karena dianggap menyembunyikan teroris. Akibatnya, dia harus menghabiskan tiga tahun hidupnya di Lapas Bangil, Sidoarjo.
Terkait dugaan bahwa Noordin tewas kemarin, menurut Fauziah, semuanya diserahkan kepada Allah. "Apa pun tindakannya, kami tidak bisa menilai. Biarlah itu semua diserahkan kepada Allah SWT. Apakah tindakan itu berdosa atau tidak, hanya Allah yang tahu. Manusia tidak tahu," jelasnya.
Kepada wartawan kemarin, melalui kakaknya, Munfiatun menceritakan soal surat wasiat yang dia terima dari suaminya. Soal surat wasiat itu ditulis melalui secarik kertas, lalu diberikan ke kakaknya, Fauziah. Selanjutnya, Fauziah yang memberikan ke wartawan. "Ini jawaban adik saya (Munfiatun). Silakan dibaca sendiri," katanya.
Dalam catatan tersebut, Munfiatun yang merupakan sarjana pertanian Universitas Brawijaya Malang itu membenarkan bahwa memang ada surat wasiat yang diberikan Noordin kepadanya. Namun, dia tidak menjawab pertanyaan soal isi surat wasiat tersebut.
Ketika kabar santer menyebut Noordin M. Top tewas dalam baku tembak di Temanggung, istri keduanya, Munfiatun, tergolek sakit. Kepada wartawan, wanita
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408