Mungkin Ini Alasan Presiden Jokowi Istimewakan Golkar
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo dinilai lebih nyaman dengan Partai Golkar, daripada dengan partai utama yang mendukungnya maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2014 lalu.
Karena itu, tidak heran jika kini mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut terkesan mengistimewakan partai berlambang beringin.
Kesan muncul dari langkah presiden mengangkat Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham sebagai Menteri Sosial, dengan tetap mempertahankan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai Menteri Perindustrian.
"Saya pikir hal ini sedikit banyak juga karena perlakuan Golkar yang mengistimewakan Jokowi juga. Kalau di PDIP itu label petugas partainya masih ada. Tapi di Golkar, itu Jokowi terkesan sangat diagung-agungkan," ujar pengamat politik Hendri Satrio kepada JPNN, Sabtu (20/1).
Menurut Golkar, mengistimewakan presiden merupakan cara berpolitik Partai Golkar yang sudah terbangun sejak lama. Mulai dari mendukung kebijakan yang diambil pemerintah, maupun tampil membela ketika ada lawan politik yang mulai mengkritik dengan tajam.
"Ini memang cara politik Golkar dari dulu sih, dekat dengan keluasaan, bermain di pingggiran kekuasaan. Jadi wajar kalau Jokowi diistimewakan Golkar, makanya Jokowi membalasnya dengan mengistimewakan Golkar juga," pungkas Hendri.(gir/jpnn)
Presiden Joko Widodo dinilai lebih nyaman dengan Partai Golkar, daripada dengan partai utama yang mendukungnya maju sebagai capres pada Pilpres 2014 lalu.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Temui Jokowi di Solo, KKPG Dorong Gibran Jadi Kader Golkar
- Jokowi Masuk Daftar Pimpinan Korup, PBNU: Apakah Lembaganya Kredibel?
- Sugeng Budiono Apresiasi Kritik Haidar Alwi Terhadap Survei OCCRP
- Agus Widjajanto Sebut Ada Dorongan agar Mbak Tutut Kembali Bergabung ke Partai Golkar
- Golkar Terkejut dengan Putusan MK Soal Presidential Treshold, Tidak Seperti Biasa
- Kecam Survei OCCRP Sudutkan Jokowi, Kader Golkar Singgung PDIP