Mungkinkah Rp 20 Triliun dari APBN untuk Pesantren?
jpnn.com, JAKARTA - Cawapres nomor urut 01 Ma’ruf Amin menegaskan komitmennya memperhatikan pendidikan pesantren. Dia mengusulkan pengalokasian dana Rp 10 triliun sampai Rp 20 triliun dari APBN khusus untuk lembaga pendidikan Islam itu.
Janji tersebut diucapkan Ma’ruf saat menghadiri silaturahmi bersama alim ulama dan tokoh masyarakat Tanara di Pondok Pesantren An-Nawawi, Tanara, Serang, Banten, Selasa (19/2). ’’Itu sudah saya sampaikan sebelum saya ditunjuk sebagai cawapres,’’ terang dia.
Menurut dia, APBN Indonesia mencapai Rp 2.000 triliun. Sebanyak 20 persen diperuntukkan bagi pendidikan. Kalau dinominalkan, jumlahnya sekitar Rp 400 triliun.
BACA JUGA: Tanggapan Sinis Ma'ruf soal Ahmad Dhani yang Klaim jadi Gusdurian
’’Apa tidak mungkin Rp 10 triliun sampai Rp 20 triliun bisa diperuntukkan pendidikan pesantren?’’ katanya.
Mantan rais am PB NU itu mengungkapkan bahwa Jokowi memberikan perhatian besar kepada pesantren, santri, dan ulama. Salah satu contohnya adalah menetapkan Hari Santri Nasional. Setelah ini juga akan disahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pesantren.
Dengan peraturan baru itu, pesantren bakal semakin mendapat perhatian. ’’Pesantren akan dapat dana dari APBN,’’ ungkap mantan anggota DPR itu.
Ma’ruf menyatakan optimistis bisa memenangkan perolehan suara bersama Jokowi di tingkat nasional. Namun, dia belum yakin bisa menang di wilayah Banten. Untuk itu, dia sangat mengharapkan dukungan dari masyarakat Banten. ’’Kalau orang Banten nggak dukung orang Banten, itu kelewatan,’’ sindirnya.
Cawapres Ma’ruf Amin mengusulkan pengalokasian dana Rp 10 triliun sampai Rp 20 triliun dari APBN untuk pesantren.
- Majelis Masyayikh Berkomitmen Memperkuat Peran Pesantren
- BMH Yogyakarta Salurkan Kasur Baru untuk Santri di Pesantren Tahfidz Cahaya Al-Qur'an
- Daarut Tarmizi Rayakan Khatam Al-Qur’an 30 Juz dan Sertifikasi Guru Tahfizh
- BRI Insurance Perluas Literasi Asuransi Syariah ke Pesantren
- PPN Bakal Naik 12 Persen, Gaikindo Merespons Begini
- Majelis Masyayikh Dorong Penguatan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Pesantren