Mungkinkah Warga Indonesia di Australia Mencapai Puncak Karir Menjadi Bos?
Ia merekomendasikan agar kelompok imigran di Australia merefleksikan bagaimana budaya mereka bisa mempengaruhi perilaku di tempat kerja.
Salah satu contohnya adalah budaya Asia yang menurutnya cenderung membela atasan, tapi di satu sisi membuat mereka kurang percaya diri untuk berbicara atau mengusulkan ide-ide baru.
"Mungkin Anda berpikir 'Ini bukan tempat saya untuk berkomentar' [jadi Anda tidak berani mengatakan apa-apa]," kata Dai.
Ia juga mengatakan orang-orang dari latar belakang Asia seringkali takut malu jika ada yang tidak setuju dengan ide-ide mereka dalam sebuah rapat, dan karenanya menyebabkan mereka berdiam diri.
Menurutnya langkah pertama yang bisa dilakukan untuk mengubah perilaku para imigran di tempat kerja adalah dengan mengidentifikasi nilai-nilai budaya-budaya dari negara asal yang membatasi karir mereka
Pelatihan dan bimbingan soal ini dapat membantu imigran untuk bisa keluar dari situasi seperti ini.
"Bersikaplah proaktif. Ikut serta dalam forum yang membahas cara berkomunikasi di tempat kerja ... Itu sebabnya saya mendirikan DAWN Network, karena saya tidak pernah bertemu orang yang membimbing saya," katanya.
"Para mentor yang kami miliki punya kesadaran soal budaya dan telah melalui perjalanan hidup yang serupa."
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata