Munir di Mata Dua Anaknya, 8 Tahun setelah Dibunuh
Sabtu, 08 September 2012 – 07:57 WIB

Munir di Mata Dua Anaknya, 8 Tahun setelah Dibunuh
Tentu kerinduan serupa juga dirasakan Alif. Tapi, Alif berusaha menyalurkan rasa kangennya kepada sang abah dengan menapaktilasi perjuangan Munir membela hak-hak asasi manusia, namun dengan cara yang sedikit berbeda.
Alif mengatakan bercita-cita menjadi seorang sutradara yang akan membuat film tentang perjuangan penegakan HAM, salah satu di antaranya tentang kisah sang ayah. Melalui film, dia juga yakin bisa menyebarkan semangat anti kekerasan yang diajarkan Munir.
"Saya masih ingat, Abah selalu mengingatkan kepada saya agar jangan pernah menyelesaikan persoalan dengan kekerasan," katanya.
Selebihnya, Alif hanya berharap agar pemerintah dan seluruh aparat penegak hukum tidak pernah menjadi pelupa. "Jangan menjadi lupa, tegakkan hukum seadil-adilnya. Ini bukan karena aku anaknya Abah. Tapi, ini demi seluruh warga negara ini," katanya lantang. (*/jpnn/c4/ttg)
SOULTAN Alif Allende dan Diva Suki Larasati mengenang sang bapak, Munir Said Thalib, dengan cara meneladani ketegaran serta keberaniannya. Alif bercita-cita
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara