Murid-murid Australia Mulai Menulis Buku Soal Lingkungan
"Ini adalah program menulis buku, terutama bagi siswa sekolah dasar untuk mendorong mereka mengunjungi masyarakat dan berbicara dengan orang lain," kata Adrian.
"Bertemu petani, penjaga tanah, tetua Aborigin dan menanyakan pendapat mereka soal pengelolaan lahan dan air yang kemudian ditulis menjadi sebuah yang dapat digunakan murid-murid lain di kemudian hari sebagai bagian dari program belajar dan membaca buku di sekolah."
Adrian mengatakan anak-anak didorong untuk memutuskan sendiri cerita mana yang harus ditulis dan bagaimana menceritakannya, yang dibuat menjadi beragam topik dengan berbagai cara.
"Misalnya, di Wentworth, para siswa menulis tentang banjir tahun 1956, tapi mereka menulis dari sudut pandang traktor Ferguson, dan mereka sangat paham bagaimana melakukannya," tambahnya.
"Di Euston, mereka telah membuat sebuah buku tentang sejarah budidaya anggur di Euston yang kini banyak dikirim ke China."
"Para siswa dari Balranald Central School, usianya sedikit lebih dewasa, ingin menulis buku tentang warisan budaya.
"Jadi, mereka menulis sebuah buku tentang jejak kaki, sebuah lintasan yang membentang dari Taman Nasional Mungo ke Taman Nasional Yanga, karena ada banyak siswa Aborigin di sana. Selain itu, kedua taman tersebut memegang peranan penting bagi warisan budaya mereka."
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata