Murid-Murid Kreatif Indonesia yang Berprestasi di Kompetisi Internasional
Bikin Plastik dari Kentang, Energi Alternatif dari Lumut
Jumat, 22 Juli 2011 – 08:08 WIB
Meski kasar, kertas yang dia hasilkan sudah bisa dijadikan media untuk menulis. Tetapi, tekstur yang kasar membuat pengguna bisa kurang nyaman. Tetapi, Vilia masih bisa tersenyum karena kertas bambunya bisa menyelamatkan hutan. "Kalau ini diproduksi secara masal, tidak perlu menebang tiga pohon untuk membuat 1 ton kertas," jelasnya.
Setali tiga uang dengan Muhammad Labib. Dia juga tidak tahu pasti berapa kebutuhan bambu untuk membuat satu lembar kertas atau 1 ton kertas. Tingkat ketebalan dan lebar kertas menjadi faktor penentu. "Yang pasti, kertas dari bambu lebih kuat," jelasnya.
Karya terbaik pertama diukir oleh tim dari SMAN 4 Denpasar. Mereka terdiri atas Genta Indra, Ida Ayu Anom, dan Ika Agustini. Karya mereka bertema Sumber Energi dari Ganggang (Rumput Laut): Menciptakan Nilai Tambah.
"Kami tidak menyangka bisa menjadi yang terbaik," kata Genta. Apalagi itu adalah kompetisi yang pertama mereka ikuti. "Pertama ikut, kami dapat the most innovative project," katanya dengan logat Bali yang kental.
Mereka ini adalah murid-murid SMA di Jakarta dan Denpasar yang berhasil menjuarai kompetisi internasional, menyisihkan puluhan ribu peserta dari
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408