Murid Valentino Rossi Bakal jadi Masalah di MotoGP 2018
Dari 18 balapan Moto2, rider berambut kribo tersebut memenangi delapan di antaranya. Ditambah empat podium, plus enam pole position, dan delapan kali fastest lap. ''Morbidelli akan menjadi 'masalah' di MotoGP,'' kata Rossi mengingatkan.
Morbidelli bakal ditandem dengan Luthi yang finis runner up di klasemen akhir pembalap Moto2. Morbidelli dan Luthi bertarung sengit sepanjang musim Moto2 2017. Di akhir musim Morbidelli unggul 65 poin dari Luthi. Pembalap Swiss tersebut gagal mememperkecil ketertinggalan karena absen di dua seri terakhir akibat cedera engkel.
Dengan menunggangi motor yang sama, yakni Honda RC213V, pertarungan Morbidelli kontra Luthi bakal menjadi tontotan tersendiri di MotoGP 2018. Luthi bisa dibilang sangat terlambat naik ke kelas MotoGP. Pengalamannya di kelas intermediate sangat panjang. Dia mencatat rekor sebagai pembalap tertua yang menjadi debutan full time di MotoGP. Yakni 31 tahun. Meski begitu pengalaman panjangnya di dunia Grand Prix ikut membentuk mental bertarungnya.
"Saya percaya bahwa mereka (Nakagami dan Morbidelli) menginginkan itu (gelar Rookie of The Year MotoGP 2018). Saya juga menginginkan itu! Saya rasa kami berada di level yang sama," kata Luthi perihal targetnya.
Rookie berikutnya adalah Nakagami. Jika Morbidelli menjadi tonggak kebangkitan rider Italia, maka Nakagami menandai kembalinya pembalap Jepang ke MotoGP. Nakagami akan menjadi pembalap penuh MotoGP sejak Hiroshi Aoyama pada 2014. Setelah itu Aoyama hanya tampil dengan wildcard dan beberapa kali menggantikan pembalap utama yang absen balapan.
Nakagami datang ke MotoGP lebih karena dukungan sponsor dan kesempatan yang tersedia. LCR Honda hanya menurunkan satu pembalap di dua musim terakhir (2016-2017). Masalah finansial menjadi alasan mereka hanya menurunkan satu motor yang dikendarai Cal Crutchlow.
Nah, sejak akhir 2017, Crutchlow mendapat kontrak langsung sebagai pembalap Honda. Jadi LCR punya dana cukup untuk menambah satu motor lagi. Apalagi, sejumlah perusahaan Jepang berada di belakang Nakagami. ''Saya pikir tidak fair memberikan target kepadanya di musim pertamanya,'' ucap Bos LCR Lucio Cecchinello, dilansir Tuttomotoriweb.
Nakagami sendiri berjanji bakal memanfaatkan kesempatan dengan semaksimal-maksimalnya karena menjadi pembalap MotoGP sudah diimpikannya sejak membalap dengan pocket bike pada usia 4 tahun.
Dari empat rookie MotoGP 2018, murid Valentino Rossi dianggap akan menghadirkan masalah buat pembalap top.
- MotoGP 2025: Suksesor Marc Marquez di Gresini Racing Mematok Target Tinggi
- Federal Oil Berharap Gresini Racing Tetap Moncer Pada MotoGP 2025
- Kunci Gelar Juara Dunia MotoGP 2024, Jorge Martin Mengaku Terguncang
- Ini Makna Logo Baru MotoGP
- Juara MotoGP 2024, Jorge Martin Ikuti Rekor Spesial Valentino Rossi
- Klasemen Akhir MotoGP 2024 dan Rapor Martin si Juara Dunia