Murka

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Murka
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN

Ajakan Jokowi ini mendapat reaksi luas dan Menteri Perdagangan M. Lutfi sampai harus melakukan klarifikasi untuk menjernihkan berbagai reaksi negatif.

Di tengah persaingan global yang sangat sengit muncul kecenderungan untuk menarik diri dan memproteksi diri sendiri dari serangan luar. Gerakan membenci produk asing akhirnya bisa merambat menjadi xenophobia, ketakutan terhadap orang asing, yang cenderung parno.

Produk asing dibenci dan orang asing dibenci. Maka produk asing dipersulit untuk masuk dan imigrasi orang asing dilarang.

Para pemimpin populis mengampanyekan untuk mengutamakan kepentingan dalam negeri ketimbang kerja sama internasional melalui globalisasi. Alih-alih membawa manfaat globalisasi dimusuhi karena mengancam kepentingan nasional.

Maka Donald Trump mengampanyekan “America First” untuk mengutamakan kepentingan Amerika. Trump juga memakai kampanye MAGA, Make America Great Again, sebagai jargonnya. Konsekuensinya adalah Trump menarik diri dari percaturan internasional dan fokus pada kepentingannya sendiri.

Trump melarang imigran muslim dan ingin membangun tembok pembatas sepanjang perbatasan dengan Meksiko untuk menghalangi masuknya imigran penyusup.

Amerika sebagai negara multikultur dengan berbagai jenis etnis dari seluruh dunia akan dikembalikan menjadi Amerika milik orang kulit putih.

Para pemimpin populis ala Trump ini menjadi fenomena baru yang bermunculan di berbagai negara seperti Rusia, Inggris, Hungaria, Turki, dan beberapa negara lain.

Inilah yang harus menjadi perhatian Jokowi, yakni pungutan liar yang dilakukan oleh para siluman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News