Mursi Izinkan Militer Mesir Tangkap Warga Sipil
Selasa, 11 Desember 2012 – 05:15 WIB
Mursi sebetulnya juga menawarkan sejumlah konsesi. Selain membatalkan dekrit, dia pun menghentikan kenaikan pajak dalam jumlah besar atas penjualan sejumlah barang seperti minuman ringan, rokok, dan bir. Harian al-Ahram melaporkan bahwa keputusan itu diungkapkan dalam laman Facebook milik Mursi kemarin.
Keterlibatan militer dalam pengamanan referendum itu mengindikasikan bahwa peran polisi berkurang dan terus melemah pasca-Mubarak. Polisi juga dianggap tidak terlalu tangguh dalam menjaga keamanan. Hal itu terjadi setelah polisi gagal mencegah demonstran anti-Ikhwanul Muslimin yang menyerbu ke markas partai tersebut di beberapa kota pekan lalu.
Penambahan personel militer juga terlihat kemarin pagi di dekat istana kepresidenan. Lokasi itu dijadikan pusat demonstrasi oposisi. Militer pun memagari istana dengan menggunakan barikade kawat berduri dan beton.
Oposisi menyatakan bahwa rancangan konstitusi tidak merepresentasikan rakyat Mesir. Melalui pernyataan resmi yang dilansir Minggu (10/12), Front Penyelamat Nasional (NSF) menyatakan bahwa mereka tidak akan mengakui konstitusi tersebut. "Kami menolak referendum karena hanya akan mengakibatkan perpecahan dan perlawanan lebih luas," ujar Juru Bicara NSF Sameh Ashour.
KAIRO - Krisis politik belum benar-benar berlalu di Mesir. Keputusan Presiden Muhammad Mursi mencabut dan membatalkan dekrit 22 November lalu belum
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan