Mus Mulyadi, The King of Keroncong yang Kini Alami Kebutaan Karena Diabetes
Tak Bisa Melihat, Sering Salah Menghadap Penonton
Senin, 08 Maret 2010 – 00:37 WIB
Tak ada lagi kumis menghiasi wajah, seperti yang menjadi ciri khasnya. Kondisi fisik Mus juga jauh berbeda. Saat menemui Jawa Pos di ruang tamu rumahnya, Mus dikawal seorang suster yang bertugas mengarahkan setiap langkahnya. "Saya sudah tidak bisa melihat sama sekali," cerita pria kelahiran Surabaya 14 Agustus 1945 tersebut. "Hanya cahaya yang bisa tampak, tapi samar-samar," ujarnya.
Pria bernama asli Mulyadi itu menceritakan, kedua matanya sama sekali tak bisa melihat sejak akhir 2009. Musibah itu merupakan komplikasi dari diabetes yang diidapnya sejak 1984. Menurut Mus, kejadiannya berlangsung tanpa diduga.
"Waktu itu saya sibuk-sibuknya mengerjakan album Keroncong Murni. Malam seusai rekaman, saya capek sekali. Begitu bangun esok pagi, mata saya tiba-tiba tidak bisa melihat," ujarnya. "Itu terjadi dua hari setelah Natal," lanjutnya.
Menurunnya kemampuan melihat yang drastis itu membuat Mus shock. Personel Favourite Band tersebut segera ke dokter untuk memeriksakan kondisinya. Beberapa hari kemudian, operasi untuk mata kiri pun dilakukan. Sayang, upaya tersebut tak banyak menolong. Saraf di mata kirinya terlampau lemah. Dokter pun tak bisa berbuat apa-apa.
Pada 70-an, nama Mus Mulyadi dikenal sebagai rajanya musik keroncong (The King of Keroncong). Suara dan cengkoknya sangat khas. Kini dia berjuang
BERITA TERKAIT
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas