Mus Mulyadi, The King of Keroncong yang Kini Alami Kebutaan Karena Diabetes

Tak Bisa Melihat, Sering Salah Menghadap Penonton

Mus Mulyadi, The King of Keroncong yang Kini Alami Kebutaan Karena Diabetes
Mus Mulyadi. Foto : Igna Ardiani

Mulai saat itu, Mus yang kemampuan mata kanannya menurun jauh sejak 2004 tidak bisa melihat sama sekali. Kehilangan indra penglihatan menjadi cobaan berat bagi arek Suroboyo tersebut. Rasa sedih, marah, dan putus asa bercampur menjadi satu. "Rasanya mau mati saja. Hampir setiap hari saya menangis," ungkap Mus.

Kondisi penglihatannya sebenarnya mengalami penurunan sejak 2003. Ketika itu Mus merasa matanya buram. Sekadar melihat pesan singkat di ponsel saja, Mus mengaku kesulitan. Meski demikian, saat itu dia menganggap karena plus-nya bertambah. Alih-alih ke dokter, Mus memilih berganti kacamata. "Begitu terus. Setiap buram, ganti kacamata, buram lagi ganti lagi," ungkapnya.

Setahun kemudian, kondisi penglihatannya bukannya membaik. Mata kanannya tak bisa melihat dengan jelas. Ketika diperiksakan ke dokter di Australia, ketahuan kalau terjadi pendarahan di mata kanan akibat diabetes. Mus saat itu tak bisa langsung dioperasi karena terkendala biaya. Dia memutuskan menunda, sambil menabung.

Empat tahun kemudian, pada 2008, operasi baru dilakukan di Jakarta Eye Centre. Pada operasi pertama itu, dokter membersihkan pendarahan. Meski demikian, hasil yang didapat tidak begitu memuaskan. Penglihatannya saat itu sudah menurun 40 persen. Setelah operasi pertama tersebut, mata kanan Mus disuntik silikon sebulan sekali untuk membenahi kedudukan retina.

Pada 70-an, nama Mus Mulyadi dikenal sebagai rajanya musik keroncong (The King of Keroncong). Suara dan cengkoknya sangat khas. Kini dia berjuang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News