Mus Mulyadi, The King of Keroncong yang Kini Alami Kebutaan Karena Diabetes
Tak Bisa Melihat, Sering Salah Menghadap Penonton
Senin, 08 Maret 2010 – 00:37 WIB

Mus Mulyadi. Foto : Igna Ardiani
Tujuh bulan setelah operasi pertama, Mus menjalani operasi kedua untuk mengambil silikon sekaligus membersihkan sisa pendarahan. Tindakan itu pun tak juga menolong. Kemampuan melihatnya semakin menurun hingga 20 persen. Akhirnya kondisi itu menular pada mata kiri, dan kemampuan melihatnya menghilang sama sekali.
Diabetes dalam keluarga besar Mus Mulyadi bukan penyakit baru. Kedua orang tuanya, Muslimah dan Ali Sukarni, sama-sama mengidap diabetes. Penyakit gula itu lantas menurun kepada empat dari delapan anak pasangan tersebut. Itu termasuk Mus dan si bungsu yang juga musikus, Mus Mujiono.
Mus sendiri mengetahui dirinya mengidap penyakit gula ketika baru menikahi Helen Sparingga. Itu pun karena sang istri yang gencar menyarankannya agar berkonsultasi ke dokter. Ketika itu Mus memang sudah menunjukkan gejala diabetes, seperti sering lemas, kerap merasa haus, dan berat badannya menurun. Betul, saat diperiksa, kadar gula darahnya melonjak drastis, yaitu 460 mg/dl. "Berat badan saya turun banyak dari 70 kg menjadi 60 kg," katanya.
Soal bahaya diabetes, mantan pelatih band Dara Puspita ini sudah mendapat banyak peringatan. Dua saudaranya yang mengidap diabetes telah menghadap Yang Mahaesa karena komplikasi. Tidak hanya itu, sebelum akhirnya menjadi parah seperti sekarang ini, Mus sudah sering pingsan. Kekuatan giginya pun menurun, menjadi gampang sekali patah dan tanggal.
Pada 70-an, nama Mus Mulyadi dikenal sebagai rajanya musik keroncong (The King of Keroncong). Suara dan cengkoknya sangat khas. Kini dia berjuang
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu