Mus Mulyadi, The King of Keroncong yang Kini Alami Kebutaan Karena Diabetes
Tak Bisa Melihat, Sering Salah Menghadap Penonton
Senin, 08 Maret 2010 – 00:37 WIB
Untuk aktivitas di luar rumah, Mus tidak bisa sendiri. Dia dibantu seorang perawat untuk membimbingnya berjalan. "Kalau ada pentas bareng teman-teman band Favourite, mereka yang gantian nolongin saya," ujar Mus yang mengaku masih sering manggung bersama bandnya tersebut. Mus merasa sangat bersyukur mempunyai rekan-rekan yang sangat pengertian.
Mereka bergantian menjaga Mus saat pentas ke luar kota. Mereka juga yang mengarahkan Mus saat di panggung. "Karena tidak bisa melihat penonton, kadang-kadang arah saya menyanyi tidak menghadap ke penonton. Teman-teman ini yang membetulkan posisi saya," ujarnya.
Dengan kondisi yang sudah sangat terbatas, ayahanda Irene Patricia Melati dan Erick Rinandi Heriyadi itu lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Untuk mengusir sepi, Mus mendengarkan musik serta mendengarkan firman. Sesekali, dia berolahraga untuk menjaga stamina. "Setiap hari saya berdoa. Saya masih yakin akan diberi kesembuhan," kata pria yang mengaku enggan berobat alternatif tersebut.
Meski dalam keterbatasan, kegiatan bermusik Mus tetap berjalan. Baru-baru ini dia kelar menggarap album Keroncong Murni. Album ini baginya sangat spesial karena dia menggunakan iringan keroncong asli. "Album-album sebelumnya kebanyakan menggunakan iringan band," katanya. Mus mengaku tak mendapat kesulitan besar meski album tersebut digarap ketika kondisi penglihatannya sudah melemah.
Pada 70-an, nama Mus Mulyadi dikenal sebagai rajanya musik keroncong (The King of Keroncong). Suara dan cengkoknya sangat khas. Kini dia berjuang
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408