Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali

Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
Fasad Musala Al-Kautsar di tepi Sungai Musi, Jalan Ali Gatmir, Lorong Sungai Buntu, Kelurahan 10 Ilir, Palembang. Foto: Cuci Hati/JPNN.com

jpnn.com - Palembang di Sumatera Selatan merupakan salah satu kota yang kaya akan destinasi wisata religi. Salah satu tempat wisata religi yang sering dikunjungi ialah Musala Al-Kautsar yang bersejarah di pinggir Sungai Musi.

Laporan Cuci Hati, Palembang

MUSALA Al-Kautsar di Jalan Ali Gatmir, Lorong Sungai Buntu, Kelurahan 10 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang, bukanlah bangunan besar. Luas bangunannya sekitar 10 x 12 meter.

Tempat ibadah yang sudah berusia ratusan tahun itu didominsi kayu. Hanya peturasan, tempat wudu, dan sebagian terasnya yang disemen atau dikeramik.

Menurut riwayat, Musala Al-Kautsar didirikan oleh Habib Husein bin Abdullah Alkaff. Ulama berdarah Arab itu mendirikan musala tersebut untuk tujuan dakwah.

"Musala ini dibangun di pinggir Sungai Musi pada akhir abad ke-18 sebagai tempat beribadah dan untuk menyiarkan agama Islam," tutur Abdullah bin Alwi Bin Husein yang saat ini mengelola tempat ibadah umat Islam tersebut.

Abdullah bin Alwi bin Husein adalah cucu Habib Husein bin Abdullah Alkaff. Menurut dia, bangunan itu baru dua kali direnovasi.

Renovasi cukup besar dilakukan setelah musala yang didominasi kelir putih dan hijau itu dibom oleh pasukan Pemerintahan Sipil Hindia Belanda (NICA). Pada awal Januari 1947, Perang Lima Hari Lima Malam berkobar di Palembang.

Menurut riwayat, Musala Al-Kautsar didirikan oleh Habib Husein bin Abdullah Alkaff. Ulama berdarah Arab itu mendirikan musala tersebut untuk tujuan dakwah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News