Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali

Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
Fasad Musala Al-Kautsar di tepi Sungai Musi, Jalan Ali Gatmir, Lorong Sungai Buntu, Kelurahan 10 Ilir, Palembang. Foto: Cuci Hati/JPNN.com

Pasukan NICA yang berupaya merebut kemerdekaan RI menghadapi perlawanan sengit dari para pejuang. Saat itulah Musala Al-Kautsar menjadi sasaran pengeboman.

"Musala ini pernah jadi saksi pengeboman oleh orang Belanda untuk menghancurkan kekuasaan di sini. Karena dekat dengan Istana Anyar, musala hancur, hanya menyisakan sebagian bangunan," cerita Abdullah bin Alwi.

Kerusakan parah akibat pengeboman membuat Musala Al-Kautsar harus dibangun ulang. Tempat ibadah bersejarah itu kembali dibangun oleh oleh Habib Muhksin Syekh Abu Bakar.

Walakin, pembangunan ulang itu tetap mempertahankan bentuk asli Musala Al-Kautsar. Bagian dalamnya tidak mengalami banyak perubahan dari sebelumnya.

“Bagian dalam musala itu masih seperti dahulu, tidak berubah. Kayunya masih kayu dahulu,” ujar Habib Abdullah bin Alwi.

Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali

Fasad Musala Al-Kautsar di tepi Sungai Musi, Jalan Ali Gatmir, Lorong Sungai Buntu, Kelurahan 10 Ilir, Palembang. Foto: Cuci Hati/JPNN.com

Di bagian dalam musala itu terdapat mimbar kayu berwarna cokelat sebagai tempat imam dan khatib. Letaknya tepat di pojok bangunan.

Menurut riwayat, Musala Al-Kautsar didirikan oleh Habib Husein bin Abdullah Alkaff. Ulama berdarah Arab itu mendirikan musala tersebut untuk tujuan dakwah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News