Musang King Tirto
Oleh Dahlan Iskan
Sekarang saya bisa makan Musang King di Trawas --gratis pula. Warna dagingnya sama: kekuningan. Bijinya sama: gepeng tipis sekali. Rasanya sama: tidak bisa menggambarkannya --saking enaknya.
Sebelum memulai saya memberi tahu istri bagaimana cara makannya: setengah disedot pelan-pelan. Kalau bisa sambil memejamkan mata. Agar tidak ingat mertua.
Mirip cara menikmati es krim terlezat dari ujung sendok.
Itulah cara yang benar makan durian Musang King. Setidaknya menurut teman saya Robert Lai itu.
Itu agar makannya pelan-pelan sekali. Sesuai dengan harganya.
Belakangan ia baru mengaku: ia tidak boleh makan banyak durian.
Setelah tahu rahasianya itu saya tidak sabar lagi makan Musang King dengan memejamkan mata.
Namun saya tetap mengajarkannya ke istri dengan tujuan yang sama: agar jangan banyak-banyak makan durian. Cukuplah kalau jatahnyi diwakilkan ke suaminyi.