Museum Nyonya Meneer Tak Untungkan Sido Muncul

Masyarakat pun dapat membeli produk jamu dan makanan tradisional lainnya.
Namun, taman itu berhenti beroperasi sejak Nyonya Meneer dinyatakan pailit oleh PN Semarang pada 3 Agustus 2017.
Kepailitan Nyonya Meneer terjadi karena tuntutan dari salah seorang krediturnya, Hendrianto Bambang Santoso.
Sejak saat itu, para kreditor mengajukan tagihan utang mencapai Rp 252,8 miliar kepada perusahaan yang berdiri hampir seabad tersebut.
Analis senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, taman yang dibeli Sido Muncul itu bisa jadi tidak membawa keuntungan bagi perseroan.
Sebab, emiten berkode saham SIDO tersebut hanya membeli taman edukasi yang bahkan belum diputuskan bakal dijadikan sebagai apa.
Jika Sido Muncul mempertahankan aset tersebut sebagai taman jamu, itu hanya akan memperluas kegiatan corporate social responsibility (CSR) perseroan.
Bahkan, aset tersebut bisa menjadi beban perseroan jika tidak dikelola dengan strategi yang baik.
Sido Muncul sudah membeli aset PT Nyonya Meneer berupa tanah seluas 24.475 meter persegi dan bangunan
- Kuku Bima Meluncurkan Iklan Pariwisata, Perkenalkan Labuan Bajo ke Mancanegara
- Sido Muncul Berbagi Kebahagiaan Melalui Santunan Rp 200 Juta untuk 1.000 Anak Yatim
- Sido Muncul Berikan Bantuan Rp 425 Juta untuk Anak Terduga Stunting di Jonggol
- Sido Muncul Gelontorkan Rp 260 Juta untuk Operasi 40 Pasien Anak Bibir Sumbing
- Khasiat Makin Teruji & Dipercaya, Jamu Berpotensi jadi Pendamping Pengobatan Modern
- Sido Muncul Buka Gerai Sehat Ke-8, Dukung Transformasi Jamu dalam Dunia Kedokteran