Museum Sonobudoyo Pamerkan Koleksi Wayang

jpnn.com - JOGJA - Pertama kalinya Museum Sono-budoyo Jogjakarta menggelar pameran temporer, mengangkat tema pewayangan. Kegiatan pameran temporer ini diharapkan menjadi wadah untuk menampilkan ke-kayaan koleksi wayang yang dimiliki Mu-seum Sonobudoyo.
Kepala Museum Sonobudyo Riharyani menjelaskan koleksi wayang di museum tersebut jumlahnya mencapai hampir se-kitar 3.000 wayang. Diperkirakan, Sonobu-doyo merupakan salah satu museum dengan koleksi wayang paling lengkap.
"Keterbatasan ruang pamer membuat semua koleksi wayang tak semua dapat di-pamerkan," terang Riharyani dalam kete-rangan persnya di Bangunan Heritage Bank Indonesia Jogjakarta, seperti dilansir Radar Jogja, Jumat (19/9).
Riharyani mengatakan selama ini Sono-budoyo hanya menggelar pameran yang sifatnya rutin, dan bukan pameran tunggal yang didanai dari APBD. Sedangkan untuk pameran kali ini, dana yang digunakan ada-lah dana keistimewaan (Danais) dari Dinas Kebudayaan DIJ.
Melalui pameran tunggal kali ini, jelasnya, diharapkan menjadi sebuah momen untuk menunjukkan koleksi wayang Sonobudoyo kepada masyarakat umum. Pameran akan diselenggarakan 20 hingga 29 September. Se-dangkan tema wayang dipilih bersifat ksatria.Riharyani mengatakan wayang dinilai sa-rat pesan moral dan filosofis yang kon-tekstual dengan kehidupan masyarakat. Termasuk juga dalam kehidupan sosial maupun politik di negeri ini.
Menurut Riharyani generasi muda saat ini kurang mengenal wayang. Kegemaran anak muda wayang mulai tumbuh akibat tontonan televisi Mahabarata dan Ramaya-na. Secara konteks, nilai filosofi hampir sama. ”Jadi melalui pameran ini, generasi muda diharapkan bisa lebih memahami dan mencintai lagi wayang yang merupakan budaya Jawa,” ungkapnya.
Sementara Kurator Pameran Mikke Susanto mengatakan diusungnya karakter ksatria dalam pameran tunggal kali ini karena disesuaikan dengan iklim perpolitikan di tanah air. Beber-apa wayang yang dipilih dalam pameran kali ini seperti Kumbakarno, Dasamuka, Wer-kudara, Kresna dan Rama. (bhn/ila/gp)
JOGJA - Pertama kalinya Museum Sono-budoyo Jogjakarta menggelar pameran temporer, mengangkat tema pewayangan. Kegiatan pameran temporer ini diharapkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gelombang 4 Meter Berpotensi Terjadi di Perairan Barat Kepulauan Nias, Waspada
- SMAN 8 Pekanbaru Jadi Sekolah Percontohan Tertib Berlalu Lintas di Riau
- Sungai Bengawan Solo Meluap, Empat Kelurahan di Kota Surakarta Tergenang Banjir
- Rano Karno Janji Bakal Rutin Berangkat Kerja Naik MRT dan Transjakarta
- Diterjang Longsor, 1 Rumah Warga di Pacitan Rusak Parah
- Hotel 101 Urban Glodok Jakbar Terbakar, Asap Masih Mengepul