Musik Indonesia Mulai Memasuki Era Metahuman
jpnn.com, JAKARTA - Perkembangan teknologi digital membawa perubahan dan kemajuan di industri musik dunia.
Musik tidak bisa dipisahkan dari teknologi mulai dari peralatan hingga perlengkapan pendukung lainnya.
Memasuki era metaverse penyanyi nyatanya bisa digantikan sosok virtual dengan istilah metahuman.
Sosok digital ini bisa menjadi talent berkolaborasi dengan para musisi, baik di atas panggung maupun dunia metaverse.
Founder CEO CTRL Meta Human Factory, Andy Permana mengemukakan dengan metahuman semua bisa dilakukan tanpa ada batasan ruang dan waktu.
Banyak musisi yang tertarik dengan konsep tersebut yang dinilai sebagai terobosan menuju dunia musik masa depan.
"Meta Human di dunia musik sebenarnya sudah ada di luar negeri, seperti grup band Gorillaz. Mereka bisa berada di atas penggung dengan personel virtual," ungkap Andy, dalam siaran pers, di Jakarta.
Dia memaparkan penggunaan teknologi tersebut juga sudah diadopsi grup band K-Pop Superkind. Di mana salah satu personelnya ialah metahuman.
Memasuki era metaverse penyanyi nyatanya bisa digantikan sosok virtual dengan istilah metahuman.
- 'Membangkitkan' Nike Ardilla di Synchronize Fest 2024
- Rilis Album Baru, Feby Putri Tambahkan Lirik Bahasa Makassar dalam Lagunya
- Band Om Om Mewakili Keresahan Bapak-bapak dalam Lagu 'Hadeuh'
- Didukung Rowman Ungu dan Reynold OmOm, Syiwa Rilis Album Mini Baru
- Perdana, UNSIA Gelar Wisuda Menggunakan Metaverse
- HINT Ciptakan Parfum Aroma Futuristik lewat Teknologi AI