Musik Jadi Terapi Anak Muda yang Mengidap Penyakit Keras
Musik dipercaya memiliki peranan penting dalam kehidupan sejumlah orang. Lewat musik, irama, lirik yang inspiratif, dianggap bisa membangkitkan semangat seseorang. Karenanya, sebuah organisasi di Melbourne menggunakan musik sebagai terapi bagi anak-anak muda yang memiliki penyakit kronis.
Sebuah organisasi di Melbourne, Aardvark memiliki program musik yang cukup unik bagi anak-anak dan remaja yang hidup dengan penyakit keras.
Musik dijadikan terapi dengan menggabungkan kegiatan penulisan lagu, tampil di atas panggung, rekaman.
Para anak-anak dan remaja yang sedang tidak dalam kondisi sehat secara fisik ini dapat merasakan suasana yang sangat mendukung untuk membantu membangkitkan semangat hidup mereka, selain tentunya mengembangkan kemampuan bermusik.
Uniknya lagi, sejumlah musisi-musisi besar yang sudah berkiprah di dunia ikut menjadi mentor dan fasilitator dalam terapi ini.
Salah satunya adalah Wally De Backer, yang dikenal dengan nama Gotye di panggung musik dunia. Gotye yang berasal dari Melbourne pernah mendapatkan tiga pengharaan Grammy lewat hitsnya, 'Somebody That I Used To Know'.
"Saya pun ikut berpartisipasi dalam terapi ini, bagi saya sendiri ini menyenangkan. Setiap harinya saya sibuk, tetapi lama-lama saya justru menikmati kesibukan dan malah meras seperti tidak bekerja," jelas Gotye.
Beberapa peserta menderita penyakit keras sejak lahir.
Musik dipercaya memiliki peranan penting dalam kehidupan sejumlah orang. Lewat musik, irama, lirik yang inspiratif, dianggap bisa membangkitkan semangat
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat