Musim Kemarau, Kementan Antisipasi Dampak Perubahan Iklim
Untuk itu Arman menegaskan komitmennya untuk bersinergi dan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain. Berbagai upaya kerja sama, baik dengan Kemendag, Bulog, maupun TNI telah dilakukan untuk mencapai swasembada pangan khusunya melalui Program Upaya Khusus (UPSUS).
Program kerja sama Kementan dengan TNI adalah sah sesuai peraturan berlaku diikuti dengan MoU dan kerjasama dalam pengawalan sarana dan produk, pendampingan petani, cetak sawah dengan alat alat berat. Hasilnya dapat dilihat bahwa distribusi pupuk dan input lain lancar, minimalisir pemalsuan dan oplos pupuk, luas tanam dan indek tanam meningkat, produksinya juga meningkat.
Sedangkan terkait kekhawatiran terhadap dampak perubahan iklim yang bisa merugikan petani, Kementan disamping menyiapkan teknologi dan infrastruktur, juga meng-upgrade kapasitas SDM petani dalam bentuk pola pola antisipasi, mitigasi dan adaptasi terhadap iklim.
Selanjutnya memperkuat kelembagaan petani dalam bentuk kelompoktani, gapoktan serta saat ini mengkoorporasikan dari beberapa Gapoktan/kelompoktani skala 4000-5000 hektar, sehingga usaha semakin kuat dengan manajemen modern yang efisien dan berkualitas.
"Usaha dikembangkan terintegrasi dari hulu hingga hilir sehingga diperoleh nilai tambah yang lebih tinggi," ujar Suwandi, Plt. Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan.(jpnn)
Kementerian Pertanian (Kemantan) melakukan penanganan perubahan iklim melalui upaya jangka pendek maupun jangka panjang.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Petani Sambut Penyederhanaan Distribusi Pupuk Subsidi Pemerintah
- Menko Pangan Zulhas Sidak di Lampung, Petani dan Kios: Pupuk Melimpah, Alhamdulillah
- Pemkot Semarang Salurkan Air Bersih ke Wilayah Kekeringan
- Pemerintah Siap Cetak 1 Juta Hektare Sawah di Merauke
- BPBD Salurkan 3 Juta Liter Air Bersih Hadapi Kekeringan di Aceh Besar
- Penjelasan Pakar soal Cuaca di Bandung Jauh Lebih Dingin Saat Musim Kemarau