Musim Kemarau Panjang, Warga Gelar Ritual Saling Cambuk
jpnn.com, KEDIRI - Ratusan warga di Lereng Gunung Wilis, Kabupaten Kediri, menggelar salat istisqa dan kesenian Tiban agar segera turun hujan setelah musim kemarau panjang di wilayah tersebut.
Ini dilakukan warga yang didominasi para ibu yang mengeluh desanya mengalami kekeringan.
Warga yang melakukan salat ini berasal dari Dusun Gedangan, Desa Mojo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
Sudah delapan bulan lamanya, kawasan di lereng Gunung Wilis ini tidak turun hujan.
"Padahal beberapa daerah sekitar sudah mulai hujan," kata Lukman Hakim, tokoh agama setempat.
Usai salat istisqa, dilanjutkan dengan kesenian Tiban. Ritual saling cambuk antara dua orang ini digelar setiap tahun saat terjadi musim kemarau panjang.
Meskipun terluka dan berdarah, tetapi warga tetap melakukannya. Bahkan, tak hanya orang dewasa, anak-anak turut serta tanpa rasa takut.
Lukman mengatakan selain melestarikan budaya leluhur, kegiatan itu sebagai bentuk pengharapan kepada Tuhan agar hujan segera turun.
Ritual saling cambuk di lereng Gunung Wilis ini digelar setiap tahun saat terjadi musim kemarau panjang.
- Sejumlah Desa di Banyumas Masih Terdampak Kekeringan
- Jika Terpilih, Simon Kamlasi Jamin NTT Bebas Kekeringan
- BNPB Inisiasi Operasi Modifikasi Cuaca di NTB Antisipasi Kekeringan & Karhutla
- 52 Desa/Kelurahan di Trenggalek Terdampak Kekeringan
- Ratu Zakiyah-Najib Salurkan Air Bersih Untuk Warga Kekeringan di Kabupaten Serang
- 7 Juta Liter Air Bersih Disalurkan ke Ratusan Ribu Warga Terdampak Kekeringan di Jateng