Musim Kemarau, Petani Jamur Merugi
jpnn.com, TUBAN - Musim kemarau panjang yang melanda Kabupaten Tuban, Jawa Timur, membuat para petani jamur tiram merugi.
Kondisi tersebut salah satunya dialami oleh petani jamur di Desa Tlogowaru, Kecamatan Merakurak.
Sejak musim kemarau tahun ini, panen dari budidaya jamur tiram milik mereka turun drastis hingga 50 persen. Hal ini disebabkan oleh panasnya suhu udara selama musim kemarau.
Petani budidaya jamur, Darmaun, menjelaskan, kondisi itu menyebabkan jamur tiram tidak tumbuh normal. Jamur tumbuh kerdil dan bahkan sebagian mati karena suhu yang panas.
"Para petani telah berjuang ekstra dari segi perawatannya, jika suhu normal jamur akan tumbuh dengan daun yang lebar," jelas Darmun.
Akibatnya, hingga panen petani jamur tiram menurun antara 20 hingga 60 persen dibanding kondisi normal.
Dari semula panen 35 kilogram per hari, kini maksimal hanya antara 20-10 kilogram setiap harinya.
Hasil panen jamur yang kurang maksimal juga berpengaruh terhadap harga jual.
Hasil panen jamur yang kurang maksimal saat kemarau juga berpengaruh terhadap harga jual.
- Harga Beras Mencekik, Naik hingga Rp 2.000 Per Kilogram di Wilayah Ini
- Anies Terapkan Contract Farming, Gagal Panen Bakal Ditanggung Negara
- 7 Hektare Sawah Gagal Panen, Bogor Butuh Tambahan Pasokan Beras
- Ekonom Sebut Asuransi Pertanian Dapat Menyelamatkan Petani dari Dampak El Nino
- 40 Hektare Tanaman Padi di Pandeglang Gagal Panen Akibat Terendam Banjir
- Puan Minta Pemerintah Bantu Petani yang Gagal Panen