Musliar Kasim, Kaya Terobosan

Musliar Kasim, Kaya Terobosan
Musliar Kasim, Kaya Terobosan
Kesepakatan pembangunan gedung itu berawal dari persentasi Musliar saat rapat koordinasi (rakor) Pemprov Sumbar dengan Kabupaten/Kota se-Sumbar di Bukittinggi, 25 Agustus 2007 lalu. Ini tak lepas juga besarnya perhatian Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi saat itu. Waktu itu kepala daerah bersepakat mengalokasikan Rp500 juta guna mendukung pembangunan gedung Pusat Bahasa. Sementara Pemprov Sumbar sendiri mendukung pengadaan mobiler ketika pisik gedung selesai.

”Kita menilai gedung ini berperan penting guna mendongkrak kemampuan berbahasa mahasiswa Unand. Terutama, guna mempersiapkan diri menghadapi persaingan global. Di sinilah pentingnya gedung Pusat Bahasa repsentatif,” kata Musliar.

Gedung seluas 3.000 m2 ini, juga bagian upaya kampanye Unand menuju world class university (Universitas berstandar internasional). Saat ini mengacu ranking Webometrics, posisi Unand baru masuk jajaran 10 besar perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Ditargetkan beberapa tahun ke depan, Unand masuk ranking 500 universitas terbaik di dunia.

Upaya Unand menggaet dukungan pemerintah daerah, tambah Musliar, tak lepas atas pertimbangan minimnya anggaran dimiliki Unand mempercepat pembangunan fasilitas kampus. Kalau hanya mengandalkan bantuan pemerintah dan biaya dikeluarkan mahasiswa, diyakini Unand sulit bersaing dengan universitas lainnya di Indonesia. Padahal, sudah menjadi keharusan perguruan tinggi harus terus memperbaiki dan melengkapi fasilitas perkuliahannya.

TERPILIHNYA Prof Dr Musliar Kasim MS menduduki salah satu jabatan strategis dalam jajaran kemententerian yakni Wamendiknas Bidang Pendidikan, tak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News