Muslim Australia Menyambut Ramadan di Tengah Ketakutan

Menurut Petta Rukka, setelah peristiwa penembakan jamaah salat Jumat di Christchurch, Selandia Baru, pada Maret 2019 yang menewaskan lebih 50 orang, justru muncul dukungan dari masyarakat sekitar Masjid Westall.
"Dua kali kegiatan Open Mosque diadakan setelah peristiwa itu, dan banyak sekali tetangga serta warga dari jauh yang sengaja datang ke Masjid Westall untuk memberikan dukungan dan simpati," jelasnya.
Serangan di salah satu masjid tertua Australia
Ali Kadri, yang memimpin Masjid Holland Park di Brisbane mengaku sangat khawatir dengan rangkaian serangan rasial yang menargetkan tempat ibadah mereka.
Masjid ini adalah salah satu masjid tertua di Australia.
Jamaah di masjid ini, kata Ali, kerapkali mengalami penghinaan rasis dari orang-orang lewat yang berteriak dari mobil mereka.
Dua tahun lalu, Masjid Holland Park mengalami serangan terparah.
Masjid ini dicoreti kata "Santo Tarrant" disertai lambang swastika, merujuk pada terpidan teroris Brenton Tarrant, pelaku penembakan massal jamaah masjid di Christchurch.
Kepolisian negara bagian Queensland dalam sebuah pernyataan menyebutkan coretan ini "diselidiki secara menyeluruh" oleh Unit Penanggulangan Terorisme QPS.
Dari 75 masjid di Australia yang disurvei, setengahnya mengatakan pernah mengalami serangan
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Prediksi BI, Ritel Tumbuh 8,3% saat Ramadan & Idulfitri
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan