Muslim Australia Tak Terlindung Secara Maksimal dari Diskriminasi

Pakar urusan hukum dan etnis menghimbau agar Pemerintah Australia menyelidiki cara terbaik untuk melindungi komunitas Muslim Australia dari diskriminasi.
Desakan itu muncul setelah sebuah laporan- yang mengkaji 40 tahun Undang-Undang Diskriminasi Rasial -menyoroti bahwa Muslim Australia memiliki "perlindungan terbatas" di bawah Undang-Undang tersebut.
Laporan -yang diterbitkan (5/11) oleh Komisi Hak Asasi Manusia Australia -mengungkap sejumlah insiden yang ditemukan oleh lembaga ‘Islamophobia Register’, yang merupakan wadah bagi warga Muslim untuk melaporkan kasus diskriminasi yang mereka alami.
Laporan terbaru menemukan bahwa Muslim Australia tengah menghadapi pelecehan dan diskrimiasi terus-menerus. (Foto: AFP: Peter Parks)
Setahun belakangan, pendiri lembaga tersebut, Mariam Veiszadeh, telah mendokumentasikan kasus diskriminasi dan fitnah anti-Muslim.
"Ibu dengan kereta bayi di jalan dilecehkan, dan pada satu kesempatan di awal tahun, kami mendengar tentang seorang ibu dalam situasi di mana kereta dorong bayinya benar-benar ditendang oleh seorang pria yang menunjukkan tindakan anti-Islam padanya,” ungkap Mariam.
Laporan komisi itu telah menemukan bahwa Muslim Australia menghadapi pelecehan dan diskriminasi terus-menerus dan hal itu telah meningkat sejak insiden penyanderaan di Sydney tahun lalu.
"Seperti halnya apakah kejadian itu rutin terjadi sehari-hari, ia sulit dilacak karena kami masih punya masalah besar yang belum dilaporkan,” terang Mariam.
Pakar urusan hukum dan etnis menghimbau agar Pemerintah Australia menyelidiki cara terbaik untuk melindungi komunitas Muslim Australia dari diskriminasi.Desakan
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia