Muslim dan Non-Muslim di Australia Rayakan Awal Ramadan dengan Semangat Keterbukaan
"Bagi mereka yang sudah tidak diakui lagi oleh keluarganya, hal ini menjadi saat yang sangat menyakitkan," kata Nurul.
Kegiatan Ramadan mereka terbuka untuk warga non-Muslim yang berperan besar mendukung Muslim queer.
"Hal ini menimbulkan rasa memiliki, yang merupakan kebutuhan dasar manusia karena mereka telah ditolak oleh keluarganya," ujarnya.
Nurul bersyukur dengan adanya pelonggaran pembatasan COVID-19 karena mereka bisa terhubung sekaligus aman dari COVID.
“Bagi kita yang masih percaya adanya tuhan, kita berpuasa karena itu salah satu dari lima rukun Islam," kata Nurul.
"Orang perlu menyadari bahwa menjadi queer hanyalah salah satu dari banyak aspek keberadaan kita," katanya.
Keluarga lintas keyakinan
Adalyah Swann, siswi kelas 11, tinggal bersama ibu dan ayah tirinya di Brisbane.
Dia dibesarkan dalam keluarga yang anggotanya memeluk agama yang berbeda-beda.
Bagi sejumlah Muslim di Australia, Ramadan adalah perayaan yang tidak hanya dirayakan dengan sesama mereka saja
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata