Muslim di Australia Ini Pernah Terlibat Narkoba, Kini Membantu Memulihkan Para Pecandu
Survei tersebut juga menemukan ganja, kokain, dan ecstasy adalah yang paling banyak dikonsumsi.
Menggunakan pendekatan personal
Robbie mengatakan orang-orang meminta saran dan bantuan dari dirinya karena ia tidak pernah malu menceritakan pengalamannya di masjid atau acara-acara Muslim, khususnya bagi kalangan anak muda.
Seringkali ia memulai ceritanya dengan bagaimana ia merasa 'insecure' atau tidak nyaman dengan dirinya sendiri saat remaja.
Saat itu ia mengaku tidak ada orang yang bisa ia jadikan panutan, sehingga mengambil keputusan yang tanpa dipikir panjang dan keputusan yang buruk dengan menyuntikkan amfetamin saat berusia 18 tahun.
"Dari satu hal kemudian menggunakan yang lainnya," ujarnya.
Setelah ia masuk Islam di tahun 2012, Robbie mengaku ia meninggalkan penggunaan obat-obatan dan kejahatan terkait lainnya.
Sekarang ia bekerja sebagai pendamping di penjara kota Brisbane dan mencoba menyadarkan soal bahaya narkoba kepada warga Muslim.
Ia juga memiliki podcast The Talk with Robbie Hamza bersama dengan para imam, karena masalah ini tabu dibicarakan di kalangan umat Muslim.
Tidak ada angka pasti seberapa banyak warga Muslim di Australia yang kecanduan narkoba, tapi Robbie Hamza mengatakan jumlahnya
- Sarbin Sehe Tegaskan Narkoba dan Judi Online adalah Musuh Kemanusiaan
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Bea Cukai dan Polri Musnahkan Sabu-Sabu dan Pil Ekstasi Sebanyak Ini di Karimun
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Irjen Iqbal: Tidak Ada Lagi Kampung Narkoba, Kami Kejar Sampai ke Lubang Tikus