Muslim di Australia Ini Pernah Terlibat Narkoba, Kini Membantu Memulihkan Para Pecandu
Sejak Juli tahun lalu, lebih dari 110 orang sudah datang kepadanya untuk meminta bantuan.
Mohamad mengatakan layanan untuk membantu kecanduan di Australia lainnya sudah melakukan "pekerjaan yang luar biasa", hanya saja kurang memahami pendekatan Islami.
"Bagi Muslim, kepercayaan [tauhid] adalah inti dari identitas mereka. Jadi ketika seseorang kecanduan narkoba atau alkohol, itu menghilangkan identitas mereka sesaat," ujarnya.
Menurutnya karena proses pemulihan berusaha untuk mengembalikan kondisi mereka sebelum kecanduan, Muslim yang ingin pulih juga ingin agar mereka kembali menemukan identitasnya.
Program pemulihannya juga difokuskan pada pengembalian rasa percaya diri dan pengakuan jika mereka tetap berharga bagi masyarakat sekitarnya.
"Jadi sangat penting untuk tidak menghakimi ... tapi memberdayakan mereka dengan rasa diterima, cinta dan hormat."
'Lingkungan baru mengubah segalanya'
Robbie mengatakan sembilan dari 10 anak-anak muda yang ia tangani pernah punya masalah hubungan dengan orang tua di rumahnya, yang lain ada juga karena terpengaruh teman-teman atau perasaan tidak nyaman.
"Rasa tidak nyaman tidak akan hilang dengan melakukan hal-hal buruk dan berpura-pura untuk menjadi orang lain."
Tidak ada angka pasti seberapa banyak warga Muslim di Australia yang kecanduan narkoba, tapi Robbie Hamza mengatakan jumlahnya
- Sarbin Sehe Tegaskan Narkoba dan Judi Online adalah Musuh Kemanusiaan
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Bea Cukai dan Polri Musnahkan Sabu-Sabu dan Pil Ekstasi Sebanyak Ini di Karimun
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Irjen Iqbal: Tidak Ada Lagi Kampung Narkoba, Kami Kejar Sampai ke Lubang Tikus