Muslim di Australia Paling Sering Alami Tindakan Kekerasan Secara Individual
Sebuah studi terbaru menemukan umat Muslim paling mengalami tindakan kekerasan secara individual di Australia, dibandingkan dengan komunitas agama lainnya. Studi ini dilakukan dengan mengamati komunitas agama di Australia dan Inggris selama empat tahun.
Kekerasan Terhadap Muslim
- Studi dilakukan dengan menggabungkan program seni dengan nilai-nilai sosial dalam kehidupan beragama
- Kebanyakan Muslim di Australia yang diwawancarai mendapat pengalaman buruk di kota Adelaide, Australia Selatan
- Sejumlah sekolah menilai keberagaman sudah diajarkan sehingga tidak butuh lagi pendidikan soal perbedaan agama
Di saat melakukan penelitiannya, Profesor Anna Hickey-Moody dari RMIT University di Melbourne mengatakan dirinya merasa tak nyaman setelah mendengar pengalaman yang dialami sejumlah Muslim di Australia.
"Ada sekelompok laki-laki berkulit putih yang suka naik mobil mengintari masjid [tempat] saya menghabiskan sebagian besar waktu di Adelaide, dengan jendela mobil terbuka, mereka melakukan gerakan berpura-pura menembak. Ini menakutkan," katanya.
"Tidak ada agama lain yang [umatnya] mengalami tindakan kekerasan secara individual ... tapi ini terjadi konsisten pada Muslim di Australia yang jadi peserta penelitian."
Sejak 2016, 340 orang dari komunitas agama telah diwawancarai di enam kota di Australia dan Inggris untuk proyek bernama 'Interfaith Childhoods'.
Termasuk diantaranya adalah komunitas dari latar belakang sosial ekonomi yang rendah di Sydney, Adelaide, Canberra, Melbourne, London dan Manchester.
Photo: Profesor Anna Hickey-Moody mengabungkan program seni untuk mendiskusikan nilai-nilai sosial dalam kehidupan beragama. (Foto: Koleksi pribadi)
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara