Muslim di Australia Paling Sering Alami Tindakan Kekerasan Secara Individual

Tetapi ia menemukan hanya sedikit sekolah dasar yang mendukung proyeknya tersebut.
"[Sekolah-sekolah] mengatakan, misalnya, 'Kami sudah memiliki program multikulturalisme. Kami tidak perlu melakukannya lagi lebih banyak soal multikulturalisme'," katanya.
Di negara bagian New South Wales dan Victoria, ada desakan dari sejumlah kelompok-kelompok, seperti Australian Education Union (AEU) untuk menghilangkan segala bentuk pendidikan agama.
Dalam pernyataannya kepada ABC, presiden federal AEU, Correna Haythorpe mengatakan pendidikan agama bukanlah jawaban untuk mengatasi rasisme dan multikulturalisme.
"Sekolah umum sudah memiliki kurikulum untuk mengatasi rasisme, dan guru kami sangat berhati-hati dalam mendidik siswa soal masalah yang berkaitan dengan rasisme, multikulturalisme, keragaman dan toleransi," katanya.
Sementara itu asosiasi kepala sekolah dasar di Australia merasa jika pada akhirnya bukan hanya tanggung jawab sekolah untuk mengajarkan masalah keberagaman budaya, tetapi menjadi bagian dari kenyataan hidup.
Artikel ini telah disadur dari laporan aslinya dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca disini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia