Muslim di Australia Sambut Datangnya Ramadan tanpa Kegiatan Sosial

Zeinab Mourad, yang tinggal di Melbourne, mengatakan menjalankan ibadah Ramadan dengan keluarga besarnya adalah hal yang paling ia rindukan tahun ini.
Terlebih saat Idul Fitri, biasanya ia bersama keluarga besarnya akan menyewa tempat karena banyaknya saudara yang hadir. Tapi tahun ini, tidak akan ada perayaan.
Baginya, pelarangan kegiatan sosial dan jauhnya jarak secara fisik dengan saudara-saudaranya tidak mengurangi semangat kebersamaan.
"Kami masih bisa berbagi melalui percakapan video," katanya kepada ABC News.
Zeinab juga melihat pandemi COVID-19 dan aturan 'social distancing' sebagai kesempatan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, tanpa "gangguan apa pun".
"Ini merupakan berkah, karena kita dapat mencapai begitu banyak dan tidak ada alasan untuk tidak melakukannya," katanya.
"[Biasanya] saat Ramadan kita terganggu karena harus memasak, mengundang orang, atau juga sebaliknya diundang," ujar Zeinab.
Ia merasa meski pandemi virus corona telah membatalkan perayaan Ramadan dan Idul Fitri, tidak berarti maknanya hilang.
Hari ini, Jumat (24/04), Muslim di Australia mulai menjalankan ibadah puasa, meski dengan cara yang berbeda karena banyaknya larangan terkait pandemi virus corona
- Cerita Bahagia Artis Ira Siedhranata Pulang ke Tanah Kelahiran, Tebar Kebaikan di Ramadan
- Hasil Babak Grup Piala Asia U-17 2025: Indonesia dan Uzbekistan Digdaya, Australia Apes
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam